Blogroll

Belajar Musikalisasi Puisi

Thursday 28 January 2016


Judul : Mati Lampu oleh Rose Widyaningsih
Pembaca Puisi : Ahdie Anwary
Pianis : M. M. Ihsan

OBAT SEGALA LUKA

Sunday 24 January 2016

Part-part dari buku yg lg gw garap, barengan sama tugas akhir biar greget wkwkw cekidot


Judul Buku : COWOK PLIN-PLAN, MATI AJA
“CURAHAN HATI JOMBLO SEJATI”
Oleh : M. Miftahul Ihsan

OBAT SEGALA LUKA
Menurut gw, obat segala perih dan luka itu adalah waktu, luka kan sembuh seiring berjalannya waktu, namun bagaimana jika waktu juga tak mampu sembuhkan luka lama? Nah, kalo itu sih gw juga bingung broh.
Dari drama korea yang pernah gw tonton, katanya sih cinta yang menyakitkan tetap saja cinta, cinta biasa dan cinta yang menyakitkan adalah 2 jenis obat yang berbeda. Cinta biasa adalah penghilang rasa sakit, tapi cinta yang menyakitkan adalah desinfektan, awalnya benar-benar menyakitkan, tapi kemudian bisa menyembuhkan luka dengan baik.
Setelah beberapa kali failed dalam masalah percintaan, akhirnya gw biarkan hati gw kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa lu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati bersamanya…
Okey
Nih gw ada sedikit tips biar bisa mengurangi rasa cinta, cekidot..
1.         Hal pertama yanng harus kita lakukan adalah, ungkapkan rasa cinta kamu kepada si dia. Maksudnya biar hati lu lega bro, kan nyesek kalo dipendam aja, betul gak.
2.         Jangan cepat untuk mencintai orang lain.  Kenapa? Karena nanti lu difikir orang yang gampang jatuh cinta. Siapa tau dia masih ada rasa buat lu.
4.         Belajarlah untuk dicintai oleh seseorang. Belajarlah menjadi disenangi oleh orang lain, belajarlah unuk menjadi indah di mata orang lain, bukan hanya indah di mata lu sendiri.
5.         Janganlah belajar untuk melupakan dia. Karena hidupmu sedikit demi sedikit akan rapuh. Jadilah untuk menjadi teman orang yang kamu cintai/sayangi tersebut. Karena sesungguhnya sahabat lebih kuat daripada cinta. Ih wow, berat kali ya hehe
Serta, jangan belajar untuk membenci seseorang. Karena nantinya lu akan dibenci(emang enak dibenci). Belajarlah untuk menjadi teman dengan orang yang kita sayangi dan bukalah hati kalian untuk seseorang juga. Okey

Setting Kamera Yang Harus Diperiksa Sebelum Memotret

Monday 18 January 2016



Pernah tidak mengalami kejadian seperti ini?
• Anda pulang dari acara memotret dan baru menyadari bahwa tadi di sepanjang pemotretan anda menggunakan ISO 1200, padahal acaranya dilaksanakan di siang bolong saat ISO 200 saja cukup
• Anda baru menyadari bahwa anda menggunakan settingan white balance untuk mendung, padahal dari awal acaranya dilakukan diruangan dengan penerangan lampu neon

Kesalahan mendasar seperti ini membuat kita harus bersusah payah melakukan koreksi pada foto, kalau satu dua sih tidak masalah, kalau ratusan foto?. Okelah, mungkin dengan bantuan software kita bisa melakukan koreksi dengan relatif cepat, tapi bukankah lebih enak kalau kesalahan seperti ini bisa dihindari sejak awal.
Secara mendasar, ada 5 setting di kamera digital anda yang harus selalu diperiksa sebelum jari memencet tombol shutter pertama kali dalam sebuah sesi pemotretan. Silahkan:
1. Periksa Settingan White Balance Anda
Gunakan settingan white balance yang sesuai dengan kondisi, atau kalau anda percaya dengan kamera, set white balance di posisi auto.
2. Hidupkan Highlight Warning Kamera
ips ini ampuh untuk menghindari foto yang overexposure. Highlight warning adalah penanda yang muncul di layar LCD kamera saat ada bagian foto yang terbakar alias overexposed. Selain menggunakan highlight warning, anda juga bisa memeriksa histogram di LCD kamera digital anda
3. Periksa Setting ISO
Settingan ISO menentukan seberapa peka sensor kamera terhadap cahaya, makin tinggi angkanya semakin peka. Kalau tadi malam anda memotret pesta ulang tahun teman anda di restoran, pastinya ISO yang digunakan akan berbeda dengan setting ISO saat akan digunakan untuk memotret acara gerak jalan dijalan raya.
4. Periksa Setting Ukuran dan Format Foto
Memotret ribuan foto sekaligus, seperti misalnya saat anda hunting di kebun binatang (baca tips memotret di kebun binatang), tentunya membutuhkan pengaturan ukuran foto yang berbeda dibandingkan memotret keluarga di studio misalnya, apalagi jika kartu memori yang anda miliki kapasitasnya berbeda.
Format foto, apakah harus memilih JPG atau RAW juga wajib dipertimbangkan sebelum sesi foto anda dimulai.
5. Periksa Settingan Mode Exposure Kamera
Dalam kamera SLR atau pocket, biasanya tersedia beberapa pilihan untuk mode eksposur yang anda pilih: Manual – Aperture Priority – Shutter Priority – Mode Program dan beberapa preset bawaan kamera digital. Pastikan anda sudah mengetahui mode mana yang akan anda pilih.
Sumber : belfot.com

blibli

komputer